Ku buku album kecilku lembaran cerita tergores indah.
Masa-masa itu masih tersimpan dalam satu memory yang sempurna. Satu nama yang
membuatku ingin kembali masa itu. Kamu, sahabat kecilku yang sejak lama aku
kagumi. aku rindu canda tawa yang dulu sangat mudah tercipta.
Permainan-permainan yang selalu menciptakan kenangan. Sahabatku selamanya kamu
tetap sahabatku meskipun saat ini aku bukan lagi bagian dari cerita mu. Kita
yang dulu begitu erat seperti dua sisi mata uang yang selalu berdampingan.
Namun sekarang kita sangat jauh bagai langit dan bumi.
Waktu terus bergulir masa kecil itu sudah berakhir. Tidak
ada yang namanya mantan teman tapi adakalanya pertemanan itu berakhir karena
keadaan dan waktu. Perlahan-lahan aku tersingkir oleh lingkunganmu oleh
teman-temanmu baru. Rasa aku ingin memasuki kehidupan barumu tetapi aku sadar
bahwa kamu tak lagi membutuhkan sosok aku. Sekarang aku percaya waktu selalu
merubah keadaan. Kini semuanya asing, kaku dan aneh. Aneh rasanya jika aku
ingin mengetahui tentang kamu. Asing rasanya jika aku ingin dekat dengan mu
seperti dulu.
Tapi harus aku akui aku merindukanmu. Aku iri dengan
mereka. Mereka yang mampu membuatmu tertawa bahagia. Aku ingin seperti mereka
yang bisa bermain dan menghabiskan waktu bersamamu. Aku disini hanya bisa
mendo’akanmu. Mendo’akan segala yang terbaik untukmu. Aku berharap mereka semua
adalah teman yang baik untukmu. Aku berharap mereka semua adalah teman-teman
yang benar-benar menyayangimu. Satuhal yang perlu kau tau. Aku tidak pernah dan
merasa terbuang. Jika kau butuh bantuan datanglah padaku senantiasa aku akan
membantumu. Jika suatu saat kau merasa terbuang oleh mereka kembali padaku aku
akan senantiasa memelukmu sahabatku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar